Laman

Jumat, 19 November 2010

gandri ali ma'sum

kali ini  gue mau cerita tentang temen gue, namanya gandri ali ma'sum.
dia beda kelas sama gue. anaknya pinter gewlaaa. mungkin ketika di kandungan ibunya, setiap pagi dia selalu mengerjakan matematika.
dia gak pernah main sama cowo, kalo istirahat selalu main sama gue, yuli, zizah, nanda, resa (cewek semua). mungkin karena gayanya yang melambai itulah dia dikira bencong (emang bener sih).
gue dan dia punya nama panggilan. dia manggil gue "my lovely pets" (gak tau kenapa gue dipanggil seperti itu, apa memang gue kalo lagi ngomong seperti piaraan dengan lidah melet, mata melotot, dan tangan menjuntai. entahlah). sedangkan gue manggil dia "my lope"
tadinya sih dia milih SMA di 13, karena NEMnya kurang 0,25 gitu jadinya gak masuk SMA 13 deh (katanya dengan muka melas).
idola dia alicia keys. gak main bola, pas gue tanya
"gandri, lu suka bola gak?"
"iiuuckh" kata dia dengan tampang jijik
dia gak pernah pacaran, sampe pernah nanya "eh, apasih rasanya pacaran?". kasiha sekali anak itu. tapi dia pernah suka sama seorang cewek ketika SMP. sayangnya dia gak berani ungkapinnya.
dia juga pernah cerita katanya waktu kecil dia suka mainan boneka. katanya lagi, sewaktu SMP dia pernah pura-pura pingsan gara-gara temen-temen sekelasnya pada musuhin dia semua. dan ketika dia (pura-pura) sadar dari pingsannya, temen-temennya dia langsung baikan. (licik. sangat licik)
setiap dia cerita tentang kehidupannya, gua selalu tertawa bahagia. karena gua baru kali ini punya temen yang unik dan langka seperti gandri.
yak, sangat menjijikan
bagi yang liat, tolong jangan muntah dulu

maaf ini temen gue, bukan hewan piaraan

GBF

di SMA sekarang ini, gue punya grup anak-anak gembel, gila, setres.
selalu ketawa dengan kegilaan yang dibuat sama gue, resa, yuli, nanda, ceel, gandri, zizah, kiki, tio
inilah bentuk-bentuknya
zizah, yuli, gandri, gue, resa, tio
bukan, dia bukan anak ilang
gue, zizah, resa, yuli
ya, mungkin seperti anak-anak ilang
kampret emang si gandri
bingung ntar malem mau makan apa

jangan, jangan samakan ceel dengan anak kebo
zizah, yuli, gue
GBF :D

dahuluuu dahuluuu uwooo

tiba-tiba saja gue inget kejadian ketika gue masih umur enam tahun. pada saat itu gue lagi bengong karena bosen. tiba-tiba sodara gue manggil gue.
"eh, mau ikut gak?"
"kemana?"
"bandara, jemput sodara, mau ikut gak? cepetan dih"
tanpa mikir panjang karena kelamaan, gue ikut sodara gue. ada satu orang lagi yang ikut, yaitu sepupu gue. di tengah perjalanan menuju bandara sokarno-hatta, gue ngeliat sepupu gue yang dandanannya rapi, lalu gue ngeliat diri gue sendiri. ohmygoat! gue seperti anak yang sudah tiga hari di jalanan.
dngan begitu, gue pun tiba di bandara dengan kaus putih dengan noda cokelat di bagian depan kaus dan memakai celana pendek. di sepanjang bandara muka gue terus nunduk karena malu. gue merasa orang-orang ngeliatin gue dengan mata nanar dan iba kepada gue.
sampai rumah, gue akhirnya sadar, dan memegang satu kalimat yang akan gue ingat terus.
"jangan pernah pergi ke bandara dengan baju gembel"

Minggu, 14 November 2010

ketika menulis

saat pertama kali gue posting yang "bener" gue sempe bingung. ketika gue baru mikirin temanya apa, gue khawatir.
"kalo ceritanya cuma bisa setengah jalan gimana"
"kalo ceritanya belom abis dan gue gak ada ide lagi gimana?"
dan ternyata kekhawatiran gue tidak terbukti. saat gue menulis sesuatu, lalu muncul kekhawatiran gue kalo ceritanya gak selesai. tapi setelah gue tulis beberapa kalimat ternyata dengan sendirinya, gue bisa melanjutkan cerita tersebut sampe selesai. dan akhirya gue tau kalo menulis itu gampang dan sekaran gue lebih sering posting tulisan gue di blog ini daripada awal pertama gue baru buat blog ini.
akhirya gue tau, ternyata untuk menjadi penulis terkenal yang sekaligus menjadi idola gue, raditya dika itu tidak terlalu susah, asalkan ada niat dan waktu. percuma aja kita punya niat tapi kita terlalu sibuk sampai kita tidak bisa mengerjakanya. dan percuma saja kita punya waktu luang tapi kita gak ada niat sama sekali. sama aja boong, dan bakalan gak bagus ceritanya. dan gue kalo mau nulis postingan-postingan di blog ini, gue tunggu saat gue sedang mood untuk nulis dan lagi gak ngapa-ngapain.
da gue ingin suatu sat nanti, gue bisa menjadi penulis seperti raditya dika atau bahkan Stephenie Meyer dan J.K Rowling. (oke, ngayalnya ketinggian). tapi kalo gue berusaha gak ada salahnya kan gue bisa seperti mereka.

Senin, 08 November 2010

enki probo sidhi

kali ini gue mau cerita tentang temen gue yang bernama enki.
enki's twitter
enki's blog
enki's koprol
enki's facebook
nama lengkapnya Enki Probo Sidhi. gue kenal dia dari SMP. dia adek kelas gue dan beda satu tahun umurnya sama gue. kita satu jempuan, dan pastinya rumah gue sama dia deketan. ya, sekutar 300 meter kalo gak salah (kali salah, maap gue gak jago matematika).
ada satu kesamaan antara gue dan dia, sama-sama mengidolakan raditya dika (penulisdan pemain film). enki orangnya autis. bukan, bukan autis yang ngeces-ngeces dan berfikir sangat lamban. tapi dia suka bercanda yang membuat dirinya seprerti orang dongo (ngerti kan?). dan setiap pulang skolah , dijemputan. sepanjang jalan selalu bikin lawakan yang kadang bikin ketawa dan kadang bikin ilfil. di jemputan, kita selalu ketawa karna lawakan dia dan dua orang temanya yang juga temen gue, namangya jedi (nama asli mustafa sultan majdi siregar) dan opang (nama asli naufal ibnu laksono). ya, mereka bertiga memang tiga sekawan yang aneh yang bisa membuat orang menjadi gila karena mendengar suaranya. gue merasa bangga dan bahagia bisa kenal denan mereka.
dan suatu hari, si jedi dan opang pernah musuhan sama enki. gue gak tau persis apa masalahnya. dan semenjak mereka musuhan, si enki kalo di jemputan selalu duduk sendiri di depan.di sepanjang jalan dia gak pernah ngobrol sama jedi dan opang, dan cuma ngobrol sama gue dan temen gue.
setelah beberapa lama mereka akhirnya baikan. tapi, saat gue lulus SMP dan dia naik kelas 9, dia pindah rumah dan sekarag tinggal di cimahi, jawa barat. sayang banget, gue jadi gak pernah ketemu sama dia dan cuma bisa berkomunikasi di twitter.
gu kangen kebodohannya enki, gue kangen keatisannya enki. gue kangen keidiotannya enki.